JASON RANTI: ADA APA DENGAN BAHAYA KOMUNIS?



Mula aktif bersama kugiran Stairway To Zina sebelum bergerak solo, Jason Ranti atau disapa dengan nama Jeje bukan seorang penulis lirik atau mencipta lagu untuk kita bersenang-senang menikmati kopi dan cuaca hujan. Lagu-lagu Jason Ranti adalah keriuhan yang lain. Misterius. Kadang-kadang aku mengatakan 'fucklah' dengan nada Jason Ranti. Melalui interviu yang sempat aku usha di youtube dan artikel yang lain selain melalui dm instagram, Jason Ranti tidak menggelarkan dirinya sebagai musisi dan tidak melabelkan genre muziknya. Tidak ada sumber inspirasi  dalam setiap karyanya selain hal-hal yang random. Jason Ranti mengagumi puisi Rendra berjudul Nyanyian Angsa selain puisi Joko Pinurbo yang sering membawa tema yang berbeza.

Album Akibat Pergaulan Blues yang dimulai dengan track lagu-Stephanie Anak Seni dan berakhir dengan Doa sejuta umat, lirik dalam album tersebut humoris meskipun Jeje mengatakan dia hanya membiarkan tulisannya mengalir begitu saja. Begitu juga sewaktu aku dm personal via instagram mengenai jangkaan album Akibat Pergaulan Blues, Jeje membalas pertanyaan itu di jumaat yang mulia dengan jawapan yang ringkas. "Album itu jadi apa saya tidak tahu. Tidak ada juga yang tahu, buat ya saja. Setiap karya mempunyai nasib masing-masing." Produser album Akibat Pergaulan Blues adalah Junior Soemantri yang banyak membantu proses menyiapkan album tersebut dan Jeje juga tidak tahu apa akan jadi albumnya sekiranya Junior tidak membantu.

Fobia masyarakat terhadap komunisme juga antara hal-hal yang buat kita diantara perlu memikir atau tidak. Terserah pada kita saja. Lagu Bahaya Komunis seolah menghambat susuk figura yang paranoid dengan komunisme. "Ada apa dengan Bahaya Komunis?" ianya seolah pertanyaan yang sekaligus menjawab idea sebalik lagu Bahaya Komunis. Melalui wawancara di Medium, Jeje mengatakan Bahaya Komunis adalah imaginasi orang yang paranoid dengan komunisme dan ditambahkan dengan imaginasi dia, sesederhana itu lagu Bahaya Komunis seolah menutupi kritisnya lirik Bahaya Komunis dengan sarkastik tapi menghiburkan. Barangkali Jeje tidak mahu kita terlalu serius. Mungkin.

Soal agama dan kapitalisme, Jeje sering mengatakan semuanya di zaman ini adalah hal-hal mengenai kapitalisme. Samada dia serius atau berseloroh, aku tak pasti sebab hanya diri Jeje lebih mengetahui apa yang dipercayainya dan itu bukan masalah apa-apa. Sesiapa saja boleh mempercayai apa-saja. Dalam sebuah artikel lainnya, Jeje mengatakan muzik saja tidak mampu mengubah apa-apa kecuali berhibur, sesederhana itu saja. "agama aja gak bisa selama ratusan tahun" (Agama juga tidak boleh meskipun sudah beratus tahun lamanya) 

Melalui balasan dm via instagram, jawapan Jeje juga ringkas sekali "Agamanya begitu, kapitalisnya begini" Ada juga petikan yang aku ingat, Jason Ranti mengatakan sekiranya dunia menghancur dan terpaksa berpindah ke planet lain, dia hanya membawa sebatang rokok, bukannya kitab suci. Jason Ranti juga mengatakan itu hanya pendapat sukar jika bercakap soal keyakinan. Bukannya Jeje seorang anti-agama tetapi agama sebagai institusi sememangnya dipertanyakan.

Comments